Meival Reza Blog

Flash Player

Senin, 31 Mei 2010

Kado spesial Arema Indonesia bagi Aremania dengan gelar juara ISL dan menutup laga terakhir musim ini dengan kemenangan telak
Memberikan gelar juara dan menutup laga terakhir Indonesian Super League dengan kemenangan telak di kandang lawan adalah cara paling sempurna yang di berikan Arema Indonesia FC terhadap pendukung setianya Aremania. Tidak hanya Juara AIFC juga membukukan beberapa torehan rekor di ISL musim ini. Kemenangan  kandang terakhir juga rekor, demikian laga melawan Persija juga menorehkan rekor penonton terbanyak musim ini.

Pertandingan berlangsung tegang-panas, di iringi aroma persaingan kedua Pelatih dan persaingan dua tim elit tanah air. Tapi itu segera pecah setelah Esteban Javier Gullien mengeksekusi tendangan bebas cantik hanya berselang delapan menit pasca peluit di tiup wasit Okky Dwi menandakan pertandingan di mulai.

Arema Indonesia FC bersorak..!

Nah, gol itu memicu andrenalin para pemain Persija. Tapi saat Persija berusaha mengejar ketertinggalan, justru mereka harus menerima bencana besar yakni, bermain dengan 10 orang, Abanda Herman mendapatkan hukuman di usir keluar lapangan karena melanggar Chmelo Roman di kotak pinalti dan melakukan protes tidak wajar ke wasit, selain kartu merah, Persija juga mendapatkan hukuman pinalti. Keputusan wasit itu mendapat protes keras dari para pemain Persija, tidak ketinggalan juga official dan pemain cadangan ikut serta dalam protes, sambil berdiri dan berteriak-teriak kepada wasit.

Panasnya aroma pertandingan dan penuh sesaknya penontoin di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan - Stadion terbaik tanah air dan berkapasitas 88 ribu orang tidak membuat Piere Njanja kapten tim Arema Indonesia FC grogi dalam mengeksekusi pinalti, dengan tenang dan sempurna gol masuk ke dalam jala Persija serta mengecoh M. Yasir.

Babak pertama di akhiri dengan skor 2-0 untuk keunggulan Arema Indonesia FC. Kejadian menarik terjadi babak pertama berakhir, Official Persija dan beberapa pemain Persija terlihat mengejar wasit, mereka melakukan protes keras dan berusaha mendekati wasit dengan sikap marah, tapi masih di halangi petugas keamanan. Akibatnya wasit tidak dapat kembali ke ruangannya dan duduk di kursi pengawas pertandingan, wasit seolah terisolasi oleh kemarahan pihak Persija Jakarta.

Persija memperkecil kedudukan...

Babak kedua akan di mulai tapi terlambat karena masih ada protes, tapi tetap di lanjutkan setelah Pengawas Pertandingan menengahi perselisihan pihak Persija dengan wasit. Lima belas menit babak kedua, Persija mencetak gol oleh Bambang Pamungkas yang lolos dari perangkap offside, padahal di tanyangan ulang, Bambang sangat jelas terlihat offside. Unggul jumlah pemain sejak menit 44 belum bisa di manfaatkan anak asuh Robert Rene Alberts. Arema Indonesia FC kalah dominasi di lini tengah. Gol itu menjadikan pemain AIFC kaget.

Arema Indonesia FC merayakan pembuka ...

Gol hiburan yang di cetak Bambang Pamungkas itu seolah sengaja di berikan Arema Indonesia FC kepada Persija. Karena setelah itu dalam waktu 7 menit. Singo Edan menggelontor gawang M. Yasir dengan tiga gol sekaligus. Pasukan Arema Indonesia FC benar-benar garang.

M. Yasir bolak balik memungut bola dari gawangnya, Chmelo Roman tampil menggila, Dia memborong dua gol pada menit ke 66 dan 73. Demikian juga Noh Alam Shah yang mencetak gol pada menit ke 70. Tiga gol singkat itu membuyarkan ambisi Persija mengejar ketertinggalan, anak asuh Benny Dollo kehilangan motivasi dan tampil loyo. Serangan yang di bangun juga sulit memnembus pertahanan AIFC.

Pertandingan tidak lagi menarik, lawan AIFC sudah menyerah sebelum pertandingan berakhir. Arema Indonesia FC akhirnya menyudahi pertandingan dengan keunggulan fantastik 5-1 di kandang Persija. Dan Robert Rene Alberts dengan permainan kolektif timnya berhasil membungkam Pelatih Persija yang sebelumnya meremehkan Arema Indonesia FC sebagi tim juara. (ard) 
 
(sumber:aremafc.com
Powered By Blogger