Meival Reza Blog

Flash Player

Kamis, 30 Desember 2010

Rahasia Kiper Malaysia Tahan Penalti Firman




VIVAnews
- Kiper tim nasional Malaysia, Khairul Fahmi Che Mat, membeberkan kunci sukses menahan penalti kapten timnas Indonesia Firman Utina pada final kedua Piala AFF 2010.
Khairul Fahmi sukses meredam momentum timnas Indonesia di final kedua yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 29 Desember 2010, dengan berhasil mengantisipasi tendangan penalti Firman Utina di babak pertama.

Kiper Kelantan FA itu kemudian membeberkan kunci sukses menahan penalti Firman. Khairul mengaku sudah mendapat masukan dari pelatih Rajagobal Krishnasamy mengenai penalti Firman.

"Saya memang sudah menyangka Firman Utina akan melakukan tendangan ke sebelah kiri. Ini karena pelatih Rajagobal sejak awal telah memberitahu saya bahwa dia (Firman) gemar melakukan tendangan di arah itu," ujar Khairul seperti yang dilansir Utusan, Kamis 30 Desember 2010.

Khairul, yang akrab disapa Apek, mengaku dirinya tidak tegang saat menghadapi penalti Firman karena sudah mengantongi rahasia tendangan Firman.

"Pelatih telah mengkaji tendangan penalti yang dilakukan oleh Firman dan pemain Indonesia yang lain, ia jelas membantu saya," pungkas Khairul.

"Saya bersyukur karena gerakan saya tepat, sekaligus menghambat hasrat Indonesia untuk meraih gol awal, karena saya sadar jika mereka berhasil mencetak gol situasi mungkin berubah dan memberi mereka kesempatan lebih semangat dan bangkit," pungkas Khairul. (sj)
• VIVAnews

PSSI Rugi Jika Coret Bachdim




VIVAnews
-  Manajer Persema Malang, Asmuri, menegaskan timnas akan rugi jika tidak menggunakan striker Irfan Haarys Bachdim. Sebab, Bachdim adalah pemain masa depan Tim Merah Putih.

Nasib Bachdim di timnas memang menjadi tanda tanya menyusul bergabungnya Persema Malang dalam ajang kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Tidak hanya Bachdim, nasib Kim Jeffrey Kurniawan yang bergabung bersama klub Persema juga sama.

Asmuri mengatakan, Bachdim dan Kim sudah terikat kontrak dengan Persema. Sehingga, apabila kedua pemain itu sengaja membatalkan kontrak, maka kedua pemain itu terkena pelanggaran administrasi dan wajib mengembalikan nilai kontraknya dua kali lipat.

Sebelumnya, Pelatih Persema, Timo Scheunemann usai memimpin latihan di Stadion Gajayana Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 30 Desember 2010, menjelaskan bergabungnya Kim ke Persema adalah kehendak Kim bukan berdasarkan paksaan Persema.

"Jadi tidak ada paksaan, karena Kim itu pemain profesional, terserah dia mau bermain di klub apa," katanya.

Sementara bergabungnya Bachdim, menurut Timo karena pemain ini sudah tanda tangan kontrak dengan manajemen Persema. Tidak hanya Bachdim, pemain Persema lainnya juga sudah mengawali tanda tangan kontrak beberapa waktu lalu.

Timo menegaskan, Bachdim tidak akan meninggalkan Persema. Sebab, ia sudah terikat kontrak satu tahun dengan Persema.

"Saya katakan lagi, soal Irfan, tidak akan meninggalkan Persema," tegasnya.

Laporan: Malik Ibrahim | Malang

• VIVAnews

Tetap Latih Timnas, Riedl Fokus ke Sea Games



VIVAnews
- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia memastikan tidak  akan memecat pelatih Alfred Riedl yang gagal membawa Indonesia menjadi Juara Piala AFF 2010. Riedl dinilai sudah berhasil memenuhi target dari PSSI.

"Sesuai kontrak, untuk Piala AFF itu ditargetkan final, dan Riedl secara kontrak tidak ada hal yang membuatnya harus diganti," kata Ketua Umum PSSI Nurdin Halid di Hotel Sultan, Kamis 30 Desember 2010.

Kini, lanjut Nurdin, PSSI sudah meminta kepada pelatih asal Austria itu untuk kembali fokus pada target lain. Yakni mempersiapkan skuad timnas untuk pra Olimpiade 2012 dan Turnamen U-23. "Sekaligus memperisapkan tim untuk Sea Games 2011," ujarnya.

Menurut Nurdin, usai Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2010 dibubarkan, Riedl juga diminta untuk mulai menyusun jadwal pelatihan bagi timnas. "Dari bulan Januari, sudah harus mulai latihan," ujarnya. "Saudara Riedl akan diminta memetakan program Indonesia menjadi juara Sea Games."

Meski jabatan Riedl aman, namun kinerja mantan pelatih Laos itu tetap harus dievaluasi. Evaluasi itu nantinya akan disampaikan daam Kongres PSSI di Bali pada 2011. "Dia juga akan dievaluasi apa yang menjadi kelemahannya dan akan kita beri masukan, dan apa yang menjadi kelebihannya akan diminta untuk ditingkatkan," ujarnya.

Menurut Nurdin, laporan terkait kinerja Riedl itu nantinya akan disampaikan dari official team maupun direktur teknik timnas. "Saudara Riedl akan kami panggil. Kami akan lihat bukan berdasarkan pengamatan tapi dari data dan laporan bersama dari tim teknis," ujarnya.

Apakah nantinya Riedl akan mendapat keleluasaan dalam menangani Timnas? "Untuk rekrutmen tim, pencarian bakat pemain, mengatur strategi, semuanya menjadi kewenangan pelatih," ujarnya. (adi)
Baca juga: Tujuh Ketakutan Teraneh di Dunia
• VIVAnews

Sabtu, 25 Desember 2010

Timnas Gelar Latihan Singkat Di MSN



Timnas Indonesia selesai menjalani latihan perdana di Malaysia jelang leg-1 final AFF Suzuki Cup 2010, Minggu (26/12) di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia. Dalam latihan yang digelar di lapangan Majelis Sukan Negara (MSN) tersebut, Irfan Bachdim hanya berlatih selama 60 menit.

Latihan yang berlangsung di bawah rintik hujan tersebut digelar hanya empat jam pasca mendarat di Malaysia. Karena itulah, waktu latihan pun dipersingkat dari seharusnya 90 menit. Cuaca yang kurang bagus juga menjadi salah satu alasan Alfred Riedl mempersingkat latihan.

“ Latihan hari ini cukup untuk menjaga kebugaran fisik,” komentar Riedl singkat.

Indonesia akan kembali menjalani latihan pada hari Sabtu (25/12) besok di Stadion Bukit Jalil. Ini sekaligus merupakan official training bagi Indonesia untuk menjajal rumput stadion terbesar di Malaysia tersebut. Latihan ini akan berlangsung mulai pukul 08:00 pagi.

Dari kondisi terakhir pemain, Okto Maniani dan Firman Utina belum seratus persen pulih dari cederanya. Namun, manajer timnas Andi Darussalam yakin keduanya akan bisa pulih dan bermain optimal dalam pertandingan mendatang.

Andi Darusalam juga yakin mental anak asuhnya cukup kuat untuk tampil di hadapan pendukung tuan rumah. “ Tim ini diisi pemain professional. Jadi, tidak masalah bagi mereka untuk tampil di manapun,” ungkap Andi Darussalam.

Sementara itu, hasil dari managers meeting yang turut dihadiri Andi Darussalam, Indonesia akan mengenakan kostum putih-hijau. Sedangkan tuan rumah Malaysia menggunakan kostum biru-putih. (asp)

(PSSI website)

Selasa, 21 Desember 2010

Penonton Indonesia Dapat Jatah 15.000 Tiket




VIVAnews
- Asosiasi Bolaksepak Malaysia (FAM) menetapkan jatah dan harga tiket untuk calon penonton laga final Piala AFF 2010 bagi orang Indonesia yang bekerja di Negeri Jiran. Panitia memberikan jatah 15.000 tiket dengan harga RM30 atau Rp86 ribu, dan tiket termahal RM50 (Rp143 ribu).

Tiket tersebut baru bisa diperoleh pada hari Kamis melalui loket-loket penjualan di Stadion Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Bolasepak Malaysia (FAM) Datuk Azzuddin Ahmad menyatakan, tiket dijual dengan harga RM50, RM30 dan RM5 (anak bawah 12 tahun), mulai dijual Kamis hingga Sabtu ini dari jam 10 pagi hingga 7 malam.

Sedangkan tiket untuk suporter timnas Malaysia, panitia sudah menyiapkan sebanyak 70.000 lembar dengan harga RM30 dan 2.500 lembar tiket berharga RM50.

"Kita juga menetapkan sebanyak 15.000 tiket seharga RM30 (Rp86 ribu)dan 500 tiket berharga RM50 (Rp143 ribu)untuk dijual ke pendukung sepak bola Indonesia yang bekerja di negara ini," kata Azzuddin seperti dilansir Bernama.

Namun, itu bisa berubah sewaktu-waktu mengingat akan ada pertemuan antara panitia tiket Malaysia dengan PSSI untuk membicarakan penjualan tiket di Kedutaan Indonesia.

Azzuddin menambahkan, jika Kedutaan Indonesia tidak setuju, maka penjualan tiket tersebut akan dibawa ke konter biru Stadion Nasional Bukit Jalil pada hari penjualan yang sama.


• VIVAnews

'Lawan Malaysia? Siapa Takut'




VIVAnews -
Hamka Hamzah akan menjadi salah satu andalan di lini belakang Indonesia saat bertemu Malaysia di semifinal leg 1 Piala AFF, Minggu 26 Desember 2010.

Hamka mengaku tak takut meski harus bertanding di kandang lawan. "Bertanding lawan Malaysia, kenapa harus takut?" kata Hamka seusai latihan di Lapangan PSSI, Senayan, Rabu 22 Desember 2010. Menurut Hamka, dia dan rekan-rekannya sudah siap untuk tampil di luar kandang.

Bertanding di kandang Malaysia, bukan hal baru bagi Hamka. Pada 2004, Hamka sudah pernah menjajal kekuatan Harimau Malaya dalam sebuah pertandingan persahabatan yang digelar di Stadion J Corp, Johor Baru. Dalam duel yang berakhir 0-0 itu, Hamka tampil menggantikan Alexander Pulalo.

"Sekarang komposisi para pemain sudah berubah, jadi kenapa harus takut. Kami sudah siap menghadapi Malaysia," kata Hamka.

Indonesia akan bertemu Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu 26 Desember 2010. Pertandingan ini merupakan leg 1 babak final Piala AFF 2010.

Indonesia giliran menjamu Malaysia di leg 2 semifinal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, 29 Desember 2010.
• VIVAnews

Kekuatan Malaysia di Mata Alfred Riedl

        



VIVAnews -
Indonesia memang sukses mempermalukan Malaysia 5-1 di babak penyisihan Grup A Piala AFF 2010. Namun di mata pelatih Alfred Riedl, kekuatan Harimau Malaya benar-benar berkembang.

"Kalau mereka tampil seperti saat mengalahkan Vietnam (2-0), saya pikir tidak akan mudah bagi kita untuk mengalahkan mereka. Namun, kami akan berusaha maksimal," kata Riedl, Rabu 22 Desember 2010.

Menurut Riedl, kekuatan Malaysia sudah tidak bisa dianggap enteng lagi. Kemenangan telak di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta juga bukan jaminan bagi timnas untuk tampil superior di Bukit Jalil.

"Mereka berkembang. Beda dengan ketika kami menang 5-1. Menghadapi Vietnam, mereka telah mengganti tiga pemainya, dan mereka lebih baik saat ini," kata pelatih asal Austria itu.

Ketiga pemain yang dimaksud Riedl adalah Amar Bin Rohidan, Mahalli Bin Jasuli, dan kiper Khairul Fahmi Bin Che Mat. Ketiga pemain ini tidak tampil saat bertemu Indonesia di babak penyisihan Grup A.

Ketiga pemain ini unjuk gigi saat Malaysia bertemu Vietnam di semifinal Piala AFF 2010. Dalam dua kali pertemuan, Malaysia memetik kemenangan 2-0 di leg 1 dan imbang 0-0 di leg 2.


(VIVAnews.com)

Sabtu, 11 Desember 2010

Twitter Artis katanya....?




Beberapa waktu yang lalu ( mungkin cukup lama :mrgreen: ) saya pernah memposting tentang  alamat facebook artis bagian 1 & bagian 2 (yang tenyata ada yang palsu dan banyak yang dead link)…. setelah sekian lama menelusuri dunia maya ternyata artis indonesia lebih menyukai memakai account twiitter….
Ini adalah beberapa account twitter artis indonesia, setelah  saya hunting kesana-kemari… :
Entah kenapa mereka lebih menyukai twitter… jika anda berminal follow saya silakan :
Bagi yang punya updatan silakan ditulis di komentar dibawah ini :D

Kecil-Kecil Kok Bergaya Dewasa!




"UMURNYA
sih belum genap delapan tahun, tapi penampilannya kok sudah seperti tante-tante ya?"

Mengenakan pakaian serba mini lengkap dengan polesan lipstik yang tidak tipis.

Rambut hitam diikat dengan pita pink senada dengan warna sepatu hak tinggi yang juga berwarna pink. Wah gayanya kok seperti selebriti ya? Wajarkah?

Tampil Sesuai Usia

Fesyen memang salah satu ikon selebriti. Seperti Suri Cruise, putri pasangan Tom Cruise-Katie Holmes yang masih balita ini mengenakan sepatu berhak tinggi. Padahal, jelas-jelas sepatu hak tinggi tidak diperkenankan bagi anak-anak. Cobalah mencari sepatu sesuai dengan usia anak, bersol datar, misalnya. Pasalnya, anak-anak itu bergerak aktif. Ketika si kecil memakai sepatu hak tinggi, malah akan mendatangkan bahaya bagi si kecil.

"Sebenarnya, sah-sah saja mengikuti gaya berpakaian tertentu. Hanya saja coba perhatikan, apakah gaya dandanan itu sesuai dengan usia anak atau tidak?” cetus Maria Herlina Limyati, M.Si, Psi. 

"Tua" Sebelum Waktunya!

Acapkali Mal merupakan salah satu tujuan mengusir kepenatan keluarga. Namun, tidak disadari Mal menyodorkan "kemewahan" di mata anak. Baik disengaja atau tidak, biasanya orangtua mendadani putri-putranya sedikit "berlebihan".

Entah itu, si putri kecil memakai rok super mini. Atau si jagoan tampil trendi dengan kacamata hitamnya. Sepintas sih lucu, tapi kok tampil seperti orang dewasa, ya? Wah, ciri khas ala anak-anak hilang begitu saja.

"Percaya atau tidak, secara psikologis, anak akan ‘matang’ sebelum waktunya lho!," terang Maria, M.Si, Psi.

Pengaruh Lingkungan

"Biarpun anak sudah memiliki keinginan sendiri, namun tetap saja dorongan kuat itu berasal dari lingkungan sekitar, yakni keluarga dan teman sebayanya," ujar Psikolog yang berpraktik di Metamorphe Psychological Services, Focus Independent School.

Tidak heran, bila ikon fashionista, Suri, pun dipengaruhi orangtuanya, aktor dan aktris papan atas Hollywood. Sebagai selebriti, tentu fesyen menjadi prioritas. Walau begitu, "Upayakan anak bukanlah 'korban' ambisi orangtua. Justru, arahkan mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan yang wajar dan sesuai dengan usianya, " tandas penulis blog (blogger) ini.

3 Do'S!

* Orangtua= Role Model!

Ya, apapun yang dilakukan orangtua, acapkali ditiru oleh anak. Umpamanya saja, orangtua berdandan ala selebriti, tentu menginspirasi anak untuk melakukan hal yang sama.

Sebaiknya, orangtua bersikap bijak dalam memilih fesyen atau benda yang dikenakan anak. Selain itu, orangtua tidak otoriter dalam menerapkan kebijakannya, namun tetap memberi kebebasan anak dalam menentukan pilihan yang sesuai, namun tetap sesuai dengan kesepakatan orangtua dan anak.

* Bijak Memilih Tren

Walau tren fesyen itu senantiasa berkembang, tetapi tidak berarti semuanya musti diikuti. Sesuaikanlah dengan kebutuhan anak. Contohnya, ketika menggunakan kosmetik. Jelaskan pada anak bahwa memang kosmetik itu mempercantik diri, namun bila digunakan secara berlebihan akan berdampak pada kesehatan kulitnya.

* Belajar Mengenai Nilai Uang

Untuk mendapat benda bermutu, tentu ada harga yang sepadan. Sama halnya, ketika dia menginginkan pakaian yang mahal, misalnya. Ajak anak melihat harga pakaiannya. Cobalah beri dia pengertian tidak semua keinginannya dapat diperoleh dengan gampang. Ajarkan bahwa bagaiman cara mendapatkan uang itu.

Lalu, ajarkan kepadanya untuk menabung sebelum membeli barang-adalah kesepakatan antara orangtua dan anak, apakah sesaui kebutuhan atau tidak-sesuai dengan keinginannya. Alhasil, anak pun menghargai miliknya.

3 Dont’S!

# Pakai Perhiasan Mencolok

Wah, kenapa mesti takut memakaikan Putri Cantik Anda dengan perhiasan di telinga, leher, jemari, tangan? Kan, tidak mungkin banyak copet. Wah, kalau itu jadi alasannya, kasihan si kecil.

Bayangkan bila si kecil berlarian di Mal, dan kalung atau cincinnya terjatuh. Wah, dia bukan enjoy bermain, malah sibuk mencari bling-bling-nya yang hilang. Kalaupun tidak masalah dengan apa yang hilang, bagaimana sekian tahun ke depan bila dia bebas menghamburkan uang, toh semuanya tidak masalah bagi Anda.  

# Berdandan Wajah

Setelah melihat moms berdandan, seringkali begitu memesona si putri cilik Anda. Tidak heran, bila dia meminta moms mendandaninya. Itu sih boleh-boleh saja, toh hanya permainan untuk mengenalkan salah satu aktivitas perempuan. Namun, bila dibiasakan setiap kali keluar rumah, bisa-bisa si kecil tidak alami lagi alias pesona kepolosannya hilang dan tergantikan dengan sapuan make-up.  

# Berpakaian ala Dewasa

Kini sedang tren berpakaian serba kedodoran plus bling-bling bergantungan di leher. Memang sih sedang 'in', namun bukan tren yang diperoleh, justru si kecil "tenggelam" dengan pakaiannya. Atau si putri cantik yang memakai hak tinggi. Ya, tidak terbayangkan betapa lelahnya dia menggunakan sepatu itu.
(Mom& Kiddie//nsa)

(okezone.com)

Senin, 06 Desember 2010

Fenomena Hikayat 1001 Malam

Fenomena 
Hikayat 1001 Malam
Oleh: Heri Ruslan
Hikayat 1001 Malam yang merupakan sumbangsih peradab-an Islam, kini telah menjadi cerita rakyat seluruh dunia. Sastra epik Arab di zaman kekhalifahan itu telah memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia terutama dalam bidang kebudayaan.
`Buku ibu` sastra tradisional Arab. Begitulah para sastrawan dunia menjuluki kitab Alf layla wa-layla (hikayat 1001 Malam). Karya sastra epik Arab terbaik yang amat fenomenal itu merupakan buah karya para sastrawan Muslim di era keemasan. Meski telah berusia 12 abad, Hikayat 1001 Malam masih memiliki pengaruh yang besar terhadap budaya Arab maupun non-Arab.
Karya sastra epik yang melegenda itu merupakan salah satu bukti kontribusi para sastrawan Muslim di zaman kekhalifahan bagi jagad sastra dunia. Hikayat 1001 Malam yang begitu fenomenal tak pernah mati digilas zaman. Cerita rakyat yang sangat fenomenal itu selalu diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi lainnya dalam peradaban manusia.
Sejatinya hikayat 1001 Malam merupakan kumpulan cerita berbingkai yang sambung-menyambung dan menampilkan beragam tokoh yang berbeda-beda. Cerita rakyat yang berkisah tentang berbagai legenda, dongeng, fabel, dan roman dengan beragam latar yang berbeda seperti Baghdad, Basrah, Kairo, Damaskus, Cina, Yunani, India, Afrika Utara dan Turki itu muncul pada abad ke-9 M. Ketika itu, Baghdad ibu kota Dinasti Abbasiyah telah menjelma sebagai metropolis intelektual dunia. Selain dikenal sebagai kota ilmu pengetahuan dan peradaban, di era kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid (786 - 803 M) Baghdad pun menjadi kota perdagangan yang sangat penting di dunia.
Kota itu menjadi tempat persinggahan para saudagar dari berbagai belahan dunia, seperti India, Cina, Afrika serta Eropa. Konon, pada era itulah cikal-bakal Hikayat 1001 Malam mulai dirajut. Terdapat beragam versi tentang asalmuasal lahirnya karya sastra epik Arab yang termasyhur itu. NJ Dawood dan William Harvey dalam bukunya berjudul Tales from the Thousand and One Nights mengungkapkan, Hikayat 1001 Malam merupakan satra epik yang berasal dari tiga rumpun kebudayaan dunia, yakni India, Persia, dan Arab.
”Masterpieces seni cerita bertutur itu berasal dari sebuah buku dari Persia yang hilang berjudul Hazar Afsanah (Seribu Legenda),” papar Dawood dan Harvey. Menurut keduanya, buku cerita dari Persia itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab pada tahun 850 M. Hazar Afsanah, imbuh keduanya, berisi tentang cerita rakyat India dan Persia. ”Para pendongeng Muslim yang profesional membumbui dan mengadopsi cerita itu dengan warna lokal Arab.” Versi lainnya menyebutkan, Hikayat 1001 Malam sebagai kumpulan ceritera rakyat Arab. Adalah Abu Abdullah bin Abdus Al-Jasyayari seorang pengarang Muslim terkemuka yang merangkai dan dan menulis kisah yang legendaris itu. Kitab Alf layla wa-layla yang ditulis Al-Jasyayari ide ceritanya berasal dari Hazar Afsanah yang diterjemahkannya ke dalam bahasa Arab.
Pendapat lainnya menuturkan, dongeng 1001 Malam yang dikenal dalam bahasa Persia berjudul Hezar-o yek sab itu merupakan sebuah kumpulan cerita yang disusun selama berabad-abad oleh be gitu banyak pengarang, penerjemah, dan sarjana. Cerita rakyat yang mulai la hir antara abad ke-8 M hingga 9 M itu berawal dan berakar dari cerita rakyat Arab dan Yaman Kuno, India Kuno, Asia Kecil Kuno, Persia Kuno, Mesir Kuno, Suriah Kuno, dan era kekhalifahan Islam. Cerita rakyat India mewarnai dongeng 1001 Malam melalui fabel Sansekerta kuno. Sedangkan, cerita rakyat Baghdad hadir dalam hikayat yang populer itu melalui kekhalifahan Abbasiyah.
Sosok Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Abu Nuwas - penyair terkemuka di era kekuasaan Abbasiyah muncul dalam cerita rakyat yang begitu melegenda itu. Kumpulan cerita rakyat itu mengangkat kisah tentang seorang ratu Sassanid bernama Scheherazade. Dalam dongeng 1001 Malam itu, sang Ratu menceritakan serantai kisah-kisah yang menarik pada suaminya, Raja Shahryar. Cerita demi cerita yang dikisahkan sang ratu pada raja merupakan upaya cerdik yang dilakukannya untuk menunda hukuman mati atas dirinya. Malam demi malam, Ratu Scheherazade bercerita pada sang raja.
Scheherezade mengakhiri kisahnya dengan akhir yang menegangkan dan menggantung. Sehingga, sang raja dibuat tertarik dan penasaran untuk mendengar kelanjutan kisah dari sang ratu. Setiap kisah yang diceritakan ratu mampu membetot perhatian raja. Sang raja pun selalu menangguhkan perintah hukuman mati bagi Scheherazade.
Hikayat 1001 Malam mengandung beragam cerita seperti, kisah percintaan, tragedi, komedi, syair, ejekan, serta beragam bentuk erotika. Sejumlah kisah yang termuat dalam 1001 Malam juga melukiskan tentang jin, tukang sihir, tempat-tempat legendaris yang sering kali menampilkan tempat dan orangorang yang sesungguhnya. Khalifah Harun Ar-Rasyid, Abu Nuwas dan Wazir (perdana menteri) Ja`far Al-Barmaki juga menjadi tokoh cerita. Popularitas Hikayat 1001 Malam semakin mengkilap lantaran diramaikan dengan kisah-kisah lainnya yang menarik seperti, Aladdin dan Lampu Wasiat, Ali Baba, Sinbad si Pelaut, serta 40 Pencuri.
Namun, kisah-kisah yang justru cerita rakyat Timur Tengah yang asli itu tak muncul dalam kitab Alf layla wa-layla versi Arab. Kisah-kisah yang menarik itu justru baru muncul dalam The Arabian Nights yang diterjemahkan seorang sarjana Prancis bernama Jean Antonie Galland. Galland mengaku menulis kisah- kisah yang banyak diangkat ke dalam film di berbagai negara itu setelah mendengarnya dari seorang penutur cerita asal Aleppo, Suriah bernama Hanna Diab. Hikayat 1001 Malam yang merupakan sumbangsih peradaban Islam, kini telah menjadi cerita rakyat seluruh dunia. Sastra epik Arab di zaman kekhalifahan itu telah memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia terutama dalam bidang kebudayaan.
Dengan sederet kisah yang memikat, Hikayat 1001 Malam telah memberi warna dalam bidang sastra, film, musik dan permainan di berbagai belahan dunia. Itulah yang membuat dongeng 1001 Malam tak lekang digerus zaman. Selalu menemani perjalanan setiap generasi umat Manusia.
Dari versi Prancis hingga Portugis
Sejatinya, Jean Antonie Galland adalah seorang kolektor yang gemar berburu benda-benda antik. Perburuan barang antik yang dilakukan sarjana berkebangsaan Prancis itu telah mengantarnya pada sebuah naskah kumpulan dongeng Arab yang menakjubkan. Kumpulan dongeng yang dalam bahasa Arab berjudul kitab Alf layla wa-layla itu mampu memikat Galland.
Sang kolektor benda antik itu begitu yakin naskah kumpulan dongeng Arab yang ditemukannya begitu bernilai. Ia lalu menerjemahkan kitab dongeng 1001 Malam yang dtemukannya itu ke dalam bahasa Prancis yang bertajuk Les Mille et une nuits, contes arabes traduits en francais (Seribu satu malam cerita Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis).
Dongeng itu diterjemahkan ke dalam 12 jilid. Galland menerbitkan jilid pertama kisah 1001 Malam itu pada tahun 1704. Sedangkan, dua jilid terakhir diterbitkan pada tahun 1717. Dalam buku dongeng 1001 malam yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Prancis itu, Galland memuat dongeng-dongeng Arab lainnya seperti, Aladin Lampu Ajaib, Ali Baba, 40 Pencuri serta Sinbad si Pelaut. Dongeng itu tak tertulis dalam kitab 1001 Malam asli versi Arab.
Galland memuat cerita rakyat Timur Tengah itu dari seorang tukang dongeng dari Allepo, Suriah. Sejarah sastra mencatat, Galland sebagai orang pertama yang memperkenalkan dongeng 1001 Malam kepada masyarakat Eropa. Kisah yang memikat itu pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat Eropa. Berkat alihbahasa yang dilakukannya, nama Galland pun berkibar di daratan Eropa.
Kisah 1001 Malam versi bahasa Inggris pun lalu muncul pada tahun 1885. Adalah penerjemah terkemuka bernama Sir Richard Francis Burton yang melakukan alih bahasa kitab alf layla wa- laylake dalam bahasa Inggris berjudul The Book of the Thousand Nights and a Night. Pada tahun itu dia menerbitkan 10 volume dongeng 1001 Malam. Kemudian, pada tahun 1886 dan 1888 Burton kembali menerbitkan enam volume tambahan dongeng itu.
Hikayat 1001 Malam versi bahasa terbaru diterjemahkan Powys Mathers. Versi teranyar itu didasarkan atas manuskrip Suriah abad ke-14 M yang terdapat di Bibliothäque Nationale. Pada tahun 2005, seorang sarjana Brasil Mamede Mustafa Jarouche mulai menerbitkan Hikayat 1001 Malam dalam bahasa Portugis. Baru-baru ini, Hikayat 1001 Malam juga telah terbit dalam bahasa Indonesia.
Mereka yang Terpengaruh Hikayat 1001 Malam
Hikayat 1001 Malam telah mampu menyihir para sastrawan barat di era modern. Mereka yang `kesihir` kehebatan kitab Alf layla wa-layla itu antara lain:
1.  Goethe
Goethe memiliki hubungan emosional yang erat dengan cerita rakyat asal Timur Tengah ini. Menurut Katharina Momsen, 1001 Malam mempunyai pengaruh kuat dalam karya-karya Goethe. Ia mulai tertarik dengan cerita-cerita itu sejak belia. Dalam beberapa puisinya, Goethe banyak menyebut `Syahrazaad` (tokoh dalam Seribu Satu Malam). Salah satu novel terkenalnya Wilhelm Meisters Wanderjahre (Tahun-tahun pengembaraan di Wilhelm Meisters), menggunakan pola penceritaan Syahrazaad dalam 1001 Malam. Goethe tak hanya terpengaruh dengan pola penulisan yang disajikan dongeng rakyat Timur Tengah itu. Goethe juga kerap meminjam tema, judul cerita dan penokohan dari Seribu Satu Malam.
2. Edgar Allan Poe
Dia menulis cerita 1002 Malam. Cerita itu sangat terpengaruh dengan Hikayat 1001 Malam yang sangat populer.
3. Bill Willingham
Dia adalah pencipta buku komik seri fabel. Willingham menggunakan cerita 1001 Malam sebagai dasar cerita fabel yang dibuatnya yang berjudul 1001 Nights of Snowfall.
4. Alfred Tennyson dan William Wordsworth`s
Dongeng 1001 Malam ternyata juga telah memberi inspirasi terhadap syair dan puisi di Inggris. Puisi kedua penyair itu sangat dipengaruhi dongeng 1001 Malam. Pengaruh cerita rakyat itu mempengaruhi Alfred Tennyson dalam puisinya berjudul Recollections of the Arabian Nights (1830). Sedangkan puisi karya William Wordsworth`s yang terinspirasi 1001 Malam berjudul The Prelude (1805).
__________________
Artikel ini dikutip dari http://www.republika.co.id/, diakses pada tanggal 26 November 2009.
Heri Ruslan adalah wartawan Republika.

Membangun Empati Anak Melalui Dongeng



 

Oleh Sylviana Ira Rosanti
Siapa yang tidak pernah mendengar kata dongeng? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dongeng berarti cerita yang tidak benar-benar terjadi.
Secara luas, bisa juga diartikan sebagai membacakan cerita atau menularkan cerita pada anak. Entah itu cerita nyata, tidak nyata, atau pengalaman orang yang lebih tua dari kita.
Dulu biasanya dongeng dilakukan oleh orang tua sebagai pengantar tidur anak. Tidaklah lengkap rasanya, jika tidur tanpa mendengarkan dongeng. Bahkan ada yang menjadikan dongeng sebagai menu yang harus didengarkan ketika akan tidur.
Namun, kini kebiasaan menuturkan atau membacakan cerita (baca: dongeng) kepada anak-anak, tidak lagi menjadi ritual para orang tua yang akan mengantarkan anak-anaknya tidur. Bahkan sebagian orang tua enggan untuk sekadar bercerita kepada sang anak.
Mereka berpikir bahwa bercerita atau mendongeng bagi anak adalah perbuatan yang sia-sia, hanya membuat lelah saja. Terlebih lagi bagi orang tua yang sibuk dengan urusan pekerjaan. Banyak di antara mereka yang akhirnya tidak memiliki waktu bagi keluarga, khususnya anak meskipun untuk sekadar mendongeng.
Mendongeng bagi anak, seyogianya merupakan pekerjaan yang menyenangkan bagi setiap orang tua. Karena dalam mendongeng akan terjadi sentuhan emosional yang sangat dekat antara orang tua dan anak. Anak akan merasa dimanjakan dan disayangi, sehingga timbul timbal balik berupa rasa kasih dan sayang yang dalam kepada kedua orang tuanya. Di sisi lain, orang tua juga dapat memperhatikan perkembangan dan kekurangan si anak.
Jika kita melihat perubahan perilaku yang terjadi di masyarakat, di mana para orang tua lebih nyaman memberikan anak-anaknya sesuatu yang instan, bukan tidak mungkin kegiatan mendongeng sebelum tidur, kini tinggal dongeng belaka, tinggal kenangan.
Padahal akan lebih baik jika kita tidak memberikan pendidikan yang serba instan kepada anak-anak. Sebab dikhawatirkan nantinya anak-anak kita akan menjadi ibnul biah (anak yang karakter, akhlaknya mengadopsi lingkungannya, bukan hasil didikan orang tuanya). Padahal sebaik-baik mendidik anak adalah yang dilakukan oleh keluarganya, terutama ibu yang mempunyai peran dan fungsi utama sebagai ibu dan pengatur rumah tangga.
Dalam lingkup dunia pendidikan anak usia dini (PAUD), mendongeng atau bercerita merupakan bagian dari kurikulum yang tidak terpisahkan. Karena dongeng atau cerita dapat merangsang pertumbuhan anak.
Alangkah baiknya jika mencari cerita yang dapat dipahami anak dan cocok dengan kadar emosional serta pengalamannya. Sebab dalam bercerita kita mengajak anak untuk berimajinasi, dan juga mengajak anak untuk membangun hati nurani. Karena hakikatnya anak belum tahu mana yang baik dan buruk.
Kalau dulu anak-anak hanya disuguhkan cerita kancil dan paman petani, kisah timun mas, kini kita bisa suguhkan kisah-kisah nyata dalam kehidupan sehari-hari, tentang kemiskinan, anak telantar yang butuh perhatian, anak yang putus sekolah, agar rasa empati anak dapat timbul dari dalam dirinya.
Karena itu, perhatikan tingkat perkembangan anak. Pertama, rentang usia 0 - 2 tahun. Merupakan awal masa perkembangan sensorik motorik, sehingga semua tingkah laku dan pemikiran anak didasari pada hal itu.
Untuk anak seusia itu, pilih cerita dengan objek yang ada di sekitar lingkungan. Untuk mempermudah identifikasinya, pilih sesuatu yang sudah dikenal. Misalnya, kita mengarang cerita tentang tanaman atau kucing yang ada di rumah. Dengan demikian, anak mudah memahami cerita karena objek yang ada dalam cerita, sangat akrab dengan kehidupan sehari-harinya.
Kedua, rentang usia 2 - 4 tahun (usia pembentukan). Banyak konsep baru yang harus dipelajari di masa itu, terutama menyangkut manusia dan kehidupan. Itulah sebabnya mereka suka sekali meniru tingkah laku orang dewasa. Kita bisa menceritakan perihal karakter binatang yang disesuaikan dengan keseharian anak. Ini bisa dilakukan karena anak sudah pandai berfantasi. Fantasi mencapai puncaknya saat mereka berusia empat tahun.
Ketiga, usia 4 - 7 tahun. Di usia ini anak bisa diperkenalkan pada dongeng yang lebih kompleks. Mereka juga mulai menyukai cerita tentang terjadinya suatu benda dan bagaimana cara kerja sesuatu. Inilah kesempatan orang tua untuk mendorong minat anak.
Dongeng merupakan sarana yang dapat membantu tumbuh kembang anak. Orang tua dapat memberikan teladan yang baik bagi anak. Dapat memberikan contoh sikap atau perbuatan terpuji yang harus dikembangkan dan sikap atau perbuatan buruk yang tidak boleh dilakukan anak.
Dengan dongeng kita juga dapat memotivasi anak. Biasanya, seorang anak ketika mendengarkan cerita berimajinasi sebagai tokoh protagonis yang berhasil memecahkan masalah dalam cerita tersebut. Seorang anak senantiasa membayangkan dirinya sebagai jagoan dalam sebuah cerita. Di sinilah kesempatan orang tua untuk dapat menyemangati dan memotivasi anak melalui sebuah dongeng.
Dengan dongeng juga mengajarkan cara berkomunikasi. Keuntungan lain, membacakan dongeng atau cerita bagi anak yang belum dapat berbicara juga dapat menjadi media pembelajaran bagi si anak untuk berbicara.
Dengan menceritakan dongeng maka akan merangsang kemampuan berkomunikasi verbal anak.
Jadi, dongeng bukanlah seringan yang banyak dipikirkan kebanyakan orang, banyak manfaat yang didapat. Untuk itu, tidak ada salahnya mulai membacakan dongeng atau cerita bagi anak.
__________
Sylviana Ira Rosanti SPi AMd PdTK, Guru TK Negeri RSBI Banjarbaru
Sumber: http://www.banjarmasinpost.co.id
Powered By Blogger