Sabtu, 31 Juli 2010
Hati-Hati Penggunaan Alat Medis bagi Anak
ALAT-ALAT kesehatan yang digunakan sebagai penyembuh berbagai penyakit ternyata juga mengancam kesehatan, terutama anak-anak.
Anak Tak Suka Buah, Sayur, & Susu? Ini Solusinya!
APA yang dapat Anda lakukan ketika si kecil menolak makanan yang sangat ia dibutuhkan? Sebagian besar Anda mungkin menjawab terus mencoba memperkenalkannya. Tapi jika hanya teknik ini yang dijalani, hasilnya tidak selalu efektif.
Belum lama, Dietary Guidelines Advisory Committee-sekelompok ilmuwan independen yang menyarankan pemerintah pada konsumsi ideal rakyat Amerika—mengidentifikasi bahwa baik anak-anak maupun orang dewasa perlu mendapatkan lebih banyak kalsium, vitamin D, kalium, dan serat. Anda bisa mendapatkan nutrisi tersebut dalam susu, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian—sederet makanan yang biasanya dijauhi anak-anak.
Berikut solusi untuk membantu si kecil yang pemilih makanan (picky eaters) untuk mendapatkan makanan dan nutrisi yang mereka butuhkan, seperti dikutip Eating Well.
Tidak suka buah
Solusinya, olah buah-buahan dalam dalam milkshake. Sebagian besar buah-buahan memberikan jumlah kalium dan vitamin C yang cukup sedangkan smoothie berbahan buah merupakan cara yang pas untuk menyembunyikan buah dalam penyajiannya.
Kebanyakan anak-anak merasa tertarik untuk menyedot minuman dengan sedotan. Smoothie dari toko sering dimuat dengan banyak tambahan gula, sehingga untuk menu yang lebih sehat, buatlah sendiri di rumah.
Anak tidak suka makan brokoli (dan sayuran lainnya)
Solusinya, siram dengan saus keju. Menambahkan keju di atas sayuran, seperti brokoli, kembang kol, atau kubis membantu “menjinakkan” rasa yang membuat anak malas memakannya. Memang, keju umumnya mengandung lebih banyak kalori dan lemak jenuh daripada produk susu rendah lemak, tapi keju juga memberikan sedikit kalsium.
Kuncinya adalah dengan menambahkan keju hanya cukup untuk membuat rasa sayuran enak, tidak menghilangkan kalori dan lemak sayuran.
Anak tidak suka minum susu
Solusinya, tambahkan cokelat. Nyatanya, susu cokelat lebih disukai anak-anak ketimbang susu vanilla. Kalau Anda memaksakan susu full cream hingga akhirnya ia minum susu, anak akan kehilangan nutrisi penting yang telah disediakan oleh susu.
Dengan atau tanpa rasa, susu memberikan kalsium (1 cangkir menyediakan sepertiga dari kebutuhan sehari-hari), vitamin D, riboflavin, niasin, fosfor, dan protein. Cokelat susu memang mengandung gula tambahan, tapi tampaknya minuman susu dengan rasa tidak berarti Anda tidak bisa menambahkan gula diet untuk anak-anak. Sebab menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Dietetic Association, anak yang minum susu dengan rasa memiliki asupan kalsium yang lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak minum susu tanpa rasa, tapi keseluruhan asupan gula tambahan mereka adalah sama.(ftr)
( okezone.com)
Senin, 05 Juli 2010
5 Alasan Anak-anak berbohong
Anak-anak tidak berbohong dengan kebohongan orang dewasa. Apa alasan anak berbohong, inilah alasannya:
1. Takut disalahkanAnak-anak bisa berbohong karena ia memiliki pengalaman buruk menghadapi kesalahan. Jika anak pernah terpojok dan merasa "dihukum" sebagai bersalah, anak akan memilih opsi untuk berbohong untuk menghindari hukuman, tanggung jawab, atau takut disalahkan.
2. Tampak Lebih PowerfullAlasan lain ketika anak itu berbohong, ia ingin terlihat lebih baik daripada nyata dan ini terjadi pada anak-anak yang sering dibandingkan dengan anak lain.
Merasa kurang percaya diri untuk membuat anak bereaksi terhadap dicitrakan dirinya lebih daripada sekarang. Terutama ketika dia berada dalam lingkungan sebaya (kelompok sosial) yang hebat.
3. Merasa Tidak Memiliki PilihanDalam perawatan anak kelompok kontrol terlalu kuat atau otoriter orang tua, anak-anak selalu berpikir kesalahan adalah sesuatu yang dimaafkan. Ketika membuat kesalahan, anak itu selalu dibayangi kekhawatiran risiko lanjut kesalahan.
4. Jangan Ingin KesalBila orangtua selalu menanamkan harapan yang tinggi, anak bisa berbohong ketika bereaksi terhadap masalah hanya karena orangtuanya tidak ingin kecewa.
5. Yg tak dihargaiPrinsip orang tua yang hanya peduli pada hasil dan tidak mempertimbangkan proses untuk membuat anak itu berbohong ketika dia merasa dia tidak mendapatkan pahala cukup.
Langganan:
Postingan (Atom)