Meival Reza Blog

Flash Player

Rabu, 10 Maret 2010

Kapolri Konfirmasikan Dulmatin Tewas

Kapolri Konfirmasikan Dulmatin Tewas
Dulmatin (isitimewa/antara)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengonfirmasikan bahwa salah seorang dari tiga teroris yang tewas dalam penyergapan Selasa di Pamulang, Banten, adalah Dulmatin alias Yahya Ibramim alias Joko Pitono.

"Jam sepuluh tadi pagi, dan sudah kami lapor ke Bapak Presiden ketika akan berpidato..bahwa jenazah 001 adalah 100 persen dengan tingkat kemungkinan salah 100.000 triliun adalah benar-benar Dulmatin alias Yahya alias Mansur alias Joko Pitono," kata Bambang kepada wartawan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Bambang menyebutkan yang tewas dengan pistol revolver di tangan adalah Yahya Ibrahiain alias Mansur alias Fahri Adriansyah yang berperan dalam pendanaan pelatihan militer.

Yahya yang ahli perakit bom, kata Bambang, telah memperoleh dana Rp550 juta untuk pelatihan teroris.

Kapusdokkes Polri Brigjen Pol Eddy Saparwoko memperkuat konfirmasi Kapolri bahwa berdasarkan metode identifikasi internasional (Interpol DVI Procedure), tanda fisik, foto dan data sekunder, salah seorang yang mati adalah Dulmatin.

"Kami simpulkan jenazah nomor 001, mirip 100 persen dengan profil DNA di database kami dengan tingkat kesalahan 1:1 triliun," kata Eddy Suparwoko.

Baik Kapolri maupun Kapusdokkes mengidentifikasi tiga mayat teroris yang dilumpuhkan Pamulang dengan nomor-nomor 001, 002 dan 003.

Bambang sebelumnya mengonfirmasikan polisi telah melumpuhkan 21 orang di Aceh dan yang terbaru di Jakarta 7 orang, termasuk Dulmatin.

Bambang mengungkapkan kelompok terotris berusaha menjadikan Aceh sebagai pusat pelatihan teroris di Indonesia.

Sejak Februari mereka menggelar pelatihan teroris, kendati persiapan-persiapan sudah dilakukan jauh sebelum itu, kata Bambang.

Berkat bantuan masyarakat yang telah memberikan informasi ke intelijen mengenai aktivitas teroris di Aceh yang menggelar pelatihan aksi teror di Junto, polisi menciduk kelompok itu.

"Tanggal 17 sudah dilakukan rangakaian oleh mereka, dan tepat pada tanggal 22 Februari terjadi kontak senjata antara para teroris dengan tim intelijen," kata Bambang.

Setelah itu, intelijen mengontak Polda Aceh Darussalam, yang kemudian diteruskan kepada Markas Besar di Jakarta. Setelah itu, Mabes Polri mengirimkan Detasemen 88 Antiteror, berbarengan dengan satuan Brimob.

Dari Aceh, polisi mengembangkan penyelidikan ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jakarta Selatan dan Pamulang, Tangerang, Banten.

Beberapa jam sebelumnya di Canberra, Australia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa salah seorang teroris yang tewas Selasa kemarin adalah Dulmatin.

"Alhamdulilah Polisi Indonesia telah melumpuhkan satu tokoh teroris Asia Tenggara lainnya Dulmatin, dalam sebuah operasi polisi di Jakarta," umum Presiden disambut tepuk tangan hadirin, dalam jamuan makan siang bersama PM Australia Kevin Rudd di Gedung Parlemen Australia di Canberra, Rabu.

Penumpasan dan pencegahan aksi teroris, lanjut Presiden, adalah hal penting yang harus dilakukan demi keselamatan manusia dunia.

"Keselamatan manusia Indonesia dan manusia Australia sangat penting. Mari kita bekerjasama secara global untuk menyelamatkan manusia dari kejahatan terorisme di muka bumi," kata Presiden. (*)

(sumber;http://www.antara.co.id/berita/1268204975/kapolri-konfirmasikan-dulmatin-tewas)
Bookmark and Share


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger